CIRI CIRI WANITA PENGHUNI SYURGA
Pada postingan yang lalu kita membahas masalah ciri ciri wanita penghuni neraka, dalam postingan kali ini kita akan membahas tentang ciri ciri wanita penghuni syurga.Setiap insan tentunya mendambakan kenikmatan yang paling tinggi dan abadi.
Kenikmatan itu adalah Surga. Di dalamnya terdapat bejana-bejana dari emas dan perak, istana yang megah dengan dihiasi beragam permata, dan berbagai macam kenikmatan lainnya yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbetik di hati.
yuk kita pahami wanita seperti apakah yang pantas untuk masuk ke dalam surga ilahi yang hakiki .........
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menggambarkan keutamaan-keutamaan wanita penduduk Surga dalam sabda beliau :
“ … seandainya salah seorang wanita penduduk Surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita Surga yang ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya.” (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu)
Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
Sesungguhnya istri-istri penduduk Surga akan memanggil suami-suami mereka dengan suara yang merdu yang tidak pernah didengarkan oleh seorangpun. Di antara yang didendangkan oleh mereka : “Kami adalah wanita-wanita pilihan yang terbaik. Istri-istri kaum yang termulia. Mereka memandang dengan mata yang menyejukkan.” Dan mereka juga mendendangkan : “Kami adalah wanita-wanita yang kekal, tidak akan mati. Kami adalah wanita-wanita yang aman, tidak akan takut. Kami adalah wanita-wanita yang tinggal, tidak akan pergi.” (Shahih Al Jami’ nomor 1557)
Apakah Ciri-Ciri Wanita Surga
Apakah hanya orang-orang beriman dari kalangan laki-laki dan bidadari-bidadari saja yang menjadi penduduk Surga? Bagaimana dengan istri-istri kaum Mukminin di dunia, wanita-wanita penduduk bumi?
Istri-istri kaum Mukminin yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di Surga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk Surga lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di dunia.
Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli Surga. Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki.
Diantara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah :
1. Bertakwa.
2. Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.
3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.
4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.
5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.
6. Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.
7. Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.
8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.
9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.
10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.
11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.
12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).
13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.
14. Berbakti kepada kedua orang tua.
15. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.
Demikian beberapa ciri-ciri wanita Ahli Surga yang kami sadur dari kitab Majmu’ Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423. Ciri-ciri tersebut bukan merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri wanita Ahli Surga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Ta’ala berfirman :
“ … dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An Nisa’ : 13). ( khabarislami.com )
Sedangkan ciri ciri istri istri penghuni surga adalah....
Nabi Muhammad bersabda yang artinya :
"Ada empat golongan wanita berada di surga dan empat lainnya di neraka.
Beliau lalu menyebutkan empat wanita yang masuk surga;
Pertama, wanita yang mampu menjaga diri,taat kepada Allah dan suaminya,serta wanita yang banyak anaknya.
Kedua,wanita sabar dan menerima pemberian itu sedikit.
Ketiga,wanita yang mempunyai rasa malu ,jika suaminya meninggalkannya pergi dia memelihara diri dan hartanya.Jika suaminya berada dirumah ia dapat mengekang lisannya (untuk tidak menyakiti suaminya).
Keempat,Wanita yang di tinggal mati suaminya beserta anak-anaknya yang masih kecil.
Lalu ia mengekang dirinya demi kepentingan untuk memelihara ,mendidik dan berbuat baik kepada mereka.
Serta ia tidak mau kawin lagi karena takut menyia nyiakan anak-anaknya.
Dari Abdullah bin Abbas r.a, Rasulullah SAW bersabda :
" Maukah kuberitahukan kepada kalian tentang istri-istri kalian yang termasuk penghuni surga ? yaitu perempuan yang mecintai suaminya, mempunyai banyak anak, dan selalu meminta maaf kepada suaminya. Jika ia menyakiti atau disakiti, ia segera mendatangi suaminya dan memegang tangannya, lalu berkata : Demi Allah, aku tidak akan tidur sebelum engkau ridha kepadaku." (HR Al-Nasa'i)
Hadist ini menggambarkan sebagai berikut:
1. Perempuan muslim yang saleh memiliki karakter mencintai suaminya dan selalu menjaga ikatan pernikahannya dengan baik. Dialah perempuan idaman yang perhatiannya kepada suami lebih besar daripada orang lain. Baginya suami dan keutuhan rumah tangga adalah dua kekayaan yang hakiki dan pusaka utama yang tidak tertandingi oleh harta yang berlimpah.
2. Seorang istri yang mencintai suami akan senantiasa memohon maaf kepadanya, baik karena telah menyakiti atau disakiti. Mendatangi suami dan mencium tangannya untuk memohon keridhaannya.
3. Istri yang mencintai suami selalu sungguh-sungguh dalam melayani suaminya dan menaati perintahnya. Bahkan ia mau merendahkan diri dan merasakan berbagai macam kesusahan demi memperoleh ridho Allah SWT.
4. Perempuan yang mencintai suaminya tergerak untuk mengingatkan kelalaian suaminya terhadap kewajiban agama. Menyadarkan dan mendorong suaminya utnuk melaksanakan semua perintah Allah SWT (ikapurbawanti.blogspot.com)
Dan diantara penghuni surga itu juga terdapat istri istri yang salihah yaitu :
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
“Wanita shalihah adl yg taat lagi memelihara diri ketika suami tdk ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka.”
Dalam ayat yg mulia di atas disebutkan di antara sifat wanita shalihah adl taat kepada Allah dan kepada suami dlm perkara yg ma‘ruf6 lagi memelihara diri ketika suami tdk berada di sampingnya.
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa‘di rahimahullah berkata: “Tugas seorang istri adl menunaikan ketaatan kepada Rabb dan taat kepada suami krn itulah Allah berfirman “Wanita shalihah adl yg taat” yakni taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala “Lagi memelihara diri ketika suami tdk ada.” Yakni taat kepada suami mereka bahkan ketika suami tdk ada dia menjaga suami dgn menjaga diri dan harta suaminya.”
Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadapi permasalahan dgn istri-istri sampai beliau bersumpah tdk akan mencampuri mereka selama sebulan Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan kepada Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
عَسَى رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ يُبْدِلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ مُسْلِمَاتٍ مُؤْمِنَاتٍ قَانِتَاتٍ تآئِبَاتٍ عَابِدَاتٍ سآئِحَاتٍ ثَيِّبَاتٍ وَأَبْكَارًا
“Jika sampai Nabi menceraikan kalian7 mudah-mudahan Tuhan akan memberi ganti kepada dgn istri-istri yg lbh baik daripada kalian muslimat mukminat qanitat taibat ‘abidat saihat dari kalangan janda ataupun gadis.”
Dalam ayat yg mulia di atas disebutkan beberapa sifat istri yg shalihah yaitu:
a. Muslimat: wanita-wanita yg ikhlas tunduk kepada perintah Allah ta‘ala dan perintah Rasul-Nya.
b. Mukminat: wanita-wanita yg membenarkan perintah dan larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala
c. Qanitat: wanita-wanita yg taat
d. Taibat: wanita-wanita yg selalu bertaubat dari dosa-dosa mereka selalu kembali kepada perintah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam walaupun harus meninggalkan apa yg disenangi oleh hawa nafsu mereka.
e. ‘Abidat: wanita-wanita yg banyak melakukan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala .
f. Saihat: wanita-wanita yg berpuasa.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan:
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَو قِيْلَلَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Apabila seorang wanita shalat lima waktu puasa sebulan menjaga kemaluan dan taat kepada suami mk dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dlm surga dari pintu mana saja yg engkau sukai.”
Dari dalil-dalil yg telah disebutkan di atas dapatlah kita simpulkan bahwa sifat istri yg shalihah adalah sebagai berikut:
1. Mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dgn mempersembahkan ibadah hanya kepada-Nya tanpa menyekutukan-Nya dgn sesuatupun.
2. Tunduk kepada perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala terus menerus dlm ketaatan kepada-Nya dgn banyak melakukan ibadah seperti shalat puasa bersedekah dan selainnya. Membenarkan segala perintah dan larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
3. Menjauhi segala perkara yg dilarang dan menjauhi sifat-sifat yg rendah.
4. Selalu kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bertaubat kepada-Nya sehingga lisan senantiasa dipenuhi istighfar dan dzikir kepada-Nya. Sebalik ia jauh dari perkataan yg laghwi tdk bermanfaat dan membawa dosa seperti dusta ghibah namimah dan lainnya.
5. Menaati suami dlm perkara kebaikan bukan dlm bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan melaksanakan hak-hak suami sebaik-baiknya.
6. Menjaga diri ketika suami tdk berada di sisinya. Ia menjaga kehormatan dari tangan yg hendak menyentuh dari mata yg hendak melihat atau dari telinga yg hendak mendengar. Demikian juga menjaga anak-anak rumah dan harta suaminya.
Sifat istri shalihah lain bisa kita rinci berikut ini berdasarkan dalil-dalil yg disebutkan setelahnya:
1. Penuh kasih sayang selalu kembali kepada suami dan mencari maafnya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ اَلْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا، الَّتِى إِذَا غَضِبَ جَاءَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَوْجِهَا، وَتَقُوْلُ: لاَ أَذُوقُ غَضْمًا حَتَّى تَرْضَى
“Maukah aku beritahukan kepada kalian istri-istri kalian yg menjadi penghuni surga yaitu istri yg penuh kasih sayang banyak anak selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suami marah dia mendatangi suami dan meletakkan tangan pada tangan suami seraya berkata: “Aku tdk dapat tidur sebelum engkau ridha.”
2. Melayani suami seperti menyiapkan makan minum tempat tidur pakaian dan yg semacamnya.
3. Menjaga rahasia-rahasia suami lebih-lebih yg berkenaan dgn hubungan intim antara dia dan suaminya.
Asma’ bintu Yazid radhiallahu ‘anha menceritakan dia pernah berada di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu kaum lelaki dan wanita sedang duduk. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Barangkali ada seorang suami yg menceritakan apa yg diperbuat dgn istri dan barangkali ada seorang istri yg mengabarkan apa yg diperbuat bersama suaminya?” mk mereka semua diam tdk ada yg menjawab. Aku pun menjawab: “Demi Allah! Wahai Rasulullah sesungguh mereka benar-benar melakukan demikian pula mereka .”
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فَلاَ تَفْعَلُوا، فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِثْلُ الشَّيْطَانِ لَقِيَ شَيْطَانَةً فِي طَرِيْقٍ فَغَشِيَهَا وَالنَّاسُ يَنْظُرُوْنَ
“Jangan lagi kalian lakukan krn yg demikian itu seperti syaithan jantan yg bertemu dgn syaitan betina di jalan kemudian digauli sementara manusia menontonnya.” menyatakan ada syawahid yg menjadikan hadits ini shahih atau paling sedikit hasan}
4. Selalu berpenampilan yg bagus dan menarik di hadapan suami sehingga bila suami memandang akan menyenangkannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ
“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki yaitu istri shalihah yg bila dipandang akan menyenangkan bila diperintah akan mentaati dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya”.
5. Ketika suami sedang berada di rumah ia tdk menyibukkan diri dgn melakukan ibadah sunnah yg dapat menghalangi suami utk istimta‘ dengan seperti puasa terkecuali bila suami mengizinkan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ
“Tidak halal bagi seorang istri berpuasa sementara suami ada kecuali dgn izinnya”.
6. Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami tdk melupakan kebaikan krn Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Diperlihatkan neraka kepadaku ternyata aku dapati kebanyakan penghuni adl kaum wanita yg kufur.” Ada yg berta kepada beliau: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab: “Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri kebaikannya. Seandai salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka setahun penuh kemudian dia melihat darimu sesuatu niscaya dia berkata: “Aku tdk pernah melihat darimu kebaikan sama sekali.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda:
لاَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَى امْرَأَةٍ لاَ تَشْكُرُ لِزَوْجِهَا وَهِيَ لاَ تَسْتَغْنِي عَنْهُ
“Allah tdk akan melihat kepada seorang istri yg tdk bersyukur kepada suami padahal dia membutuhkannya.”
7. Bersegera memenuhi ajakan suami utk memenuhi hasrat tdk menolak tanpa alasan yg syar‘i dan tdk menjauhi tempat tidur suami krn ia tahu dan takut terhadap berita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا مِنْ رَجُلٍ يَدْعُو امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَتَأْبَى عَلَيْهِ إِلاَّ كَانَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ سَاخِطًا عَلَيْهَا حَتَّى يَرْضَى عَنْهَا
“Demi Dzat yg jiwaku berada di tangan-Nya tidaklah seorang suami memanggil istri ke tempat tidur lalu si istri menolak melainkan yg di langit murka terhadap hingga sang suami ridha padanya.”
ذَا بَاتَت¡6; الْمَرْأَةُ مُهَاجِرَةً فِرَاشَ زَوْجِهَا لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تَرْجِعَ
“Apabila seorang istri bermalam dlm keadaan meninggalkan tempat tidur suami niscaya para malaikat melaknat sampai ia kembali .
Demikian yg dapat kami sebutkan dari keutamaan dan sifat-sifat istri shalihah mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi taufik kepada kita agar dapat menjadi wanita yg shalihah amin.
1 Atau ia belajar agama namun tdk mengamalkannya
2 Tempat utk bersenang-senang
3 Karena keindahan dan kecantikan secara dzahir atau krn bagus akhlak secara batin atau krn dia senantiasa menyibukkan diri utk taat dan bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
4 Dengan perkara syar‘i atau perkara biasa
5 Mengerjakan apa yg diperintahkan dan melayani
6 Bukan dlm bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala krn tdk ada ketaatan kepada makhluk dlm bermaksiat kepada Al-Khaliq.
7 Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahui bahwasa Nabi-Nya tdk akan menceraikan istri-istri akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan kepada ummahatul mukminin tentang kekuasaan-Nya bila sampai Nabi menceraikan mereka Dia akan menggantikan utk beliau istri-istri yg lbh baik daripada mereka dlm rangka menakuti-nakuti mereka.
Ini merupakan pengabaran tentang qudrah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan ancaman utk menakut-nakuti istri-istri Nabi bukan berarti ada orang yg lbh baik daripada shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bukan berarti istri-istri beliau tdk baik bahkan mereka adl sebaik-baik wanita. Al-Qurthubi rahimahullah berkata: “Permasalahan ini dibawa kepada pendapat yg mengatakan bahwa penggantian istri dlm ayat ini merupakan janji dari Allah Subhanahu wa Ta’ala utk Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam seandai beliau menceraikan mereka di dunia Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menikahkan beliau di akhirat dgn wanita-wanita yg lbh baik daripada mereka.
Sumber: www.asysyariah.com
Jika seorang wanita yang shalihah masuk surga namun suaminya tidak masuk surga, apakah ia akan menikah dengan ‘bidadara’?
Jawab:
Untuk menjawab pertanyaan di atas, saya akan nukilkan fatwa salah seorang ulama terkemuka di zaman ini, Syaikh al-’Utsaymīn.
Syaikh Muhammad al-’Utsaymīn pernah ditanya, “Jika seorang wanita dari kalangan ahli surga belum pernah menikah di dunia, atau ia menikah namun suaminya tidak masuk surga, maka siapakah yang akan bersama wanita itu (di surga)?”
Beliau menjawab, “Jawaban atas pertanyaan ini dapat diambil dari keumuman firman Allah Ta’ālā:
وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ نُزُلاً مِّنْ غَفُورٍ رَّحِيم
“Dan bagi kamu di dalamnya (akhirat) apa yang kamu inginkan dan bagi kamu (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Rabb yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Fushshilat [41]: 31-32
Juga dari (keumuman) firman Allah Ta’ālā:
وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الْأَنفُسُ وَتَلَذُّ الْأَعْيُنُ وَأَنتُمْ فِيهَا خَالِد
“Dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya.” (QS. Az-Zukhruf [43]: 71)
Jika seorang wanita termasuk ahli surga dan ia belum pernah menikah (di dunia), atau ternyata suaminya (di dunia) tidak termasuk ahli surga, maka apabila wanita itu memasuki surga niscaya ia akan mendapati bahwa di surga ada pria-pria yang juga belum menikah (di dunia), yang mana pria-pria tersebut memiliki istri-istri dari kalangan bidadari dan wanita-wanita dunia—jika mereka menghendaki dan jiwa mereka menginginkan hal itu. Maka begitu pula yang kita katakan terkait dengan wanita tadi—(yaitu) apabila ia belum memiliki suami (di dunia) atau ia memiliki suami di dunia namun suaminya tidak masuk surga bersamanya—bahwa apabila ia ingin menikah maka ia pasti akan mendapatkan apa yang ia inginkan tersebut, berdasarkan keumuman ayat-ayat di atas. Pada saat ini saya belum mendapati nash yang khusus dalam permasalahan ini, dan ilmu adalah milik Allah Ta’ālā.” [Fatāwa al-'Aqīdah, hal. 312]
Dalam kesempatan lain beliau berkata, “Termasuk hal yang umum diketahui bahwa pernikahan termasuk perkara yang paling diinginkan oleh jiwa, dan hal ini terealisir bagi penduduk surga, baik laki-laki maupun wanita.”
Beliau juga berkata, “Hanyalah disebutkan istri-istri bagi para lelaki, sebab lelaki adalah pihak yang mencari dan menginginkan wanita. Karena itulah hanya disebutkan istri-istri bagi para lelaki di surga dan tidak disebutkan suami-suami bagi para wanita. Namun hal ini bukan berarti para wanita tersebut tidak memiliki suami (di surga), bahkan wanita-wanita tersebut memiliki suami-suami dari kalangan anak Adam.” [Fatāwa al-'Aqīdah, hal. 313](tanya syariah wordpress.com )
Nasehat nasehat untuk wanita calon penghuni surga :
Wahai wanita para calon penghuni surga……..
Ketahuilah, kedudukanmu lebih utama daripada bidadari.
Sebab, bidadari tidak pernah merasa lelah, tidak dibebani kewajiban berupa ketaatan, peribadatan, muamalah, perintah dan larangan. Kepadamu diwajibkan ketaatan kepada Tuhanmu dan kepada suamimu serta mendidik anak2mu dan mengurus rumah tanggamu.
Ketahuilah ….
meskipun di dunia kau mungkin kerap kali dihinggapi rasa lelah, kesusahan, kegelisahan mengurus buah hati kita, atau barangkali perasaan sakit ketika engkau berjuang melahirkan mereka. Namun percayalah perasaan itu semua akan hilang saat engkau mendapat ijin dari-Nya untuk tinggal didalam surga-Nya.
Wahai wanita calon penghuni surga …..
jika engkau benar2 merindukan surga-Nya, Hendaklah engkau rajin berpuasa, bersikap tegar, gemar beribadah, perbanyaklah mohon ampunan dari Nya , bersabarlah serta taatlah kepada Tuhanmu dan kepada suamimu,Jalankan kewajiban-kewajibanmu dalam mengasuh dan mendidik anak2mu, bimbing saudara2mu, nasehati teman2mu, jaga hak tetanggamu, Yang tidak boleh kau lupakan adalah sayangi kedua orang tuamu, karena merekalah kau menjadi ada, tundukkan pandanganmu saat berhadapan dengan mereka, dan jangan sekali2 kau tinggikan suaramu ketika berbicara dengan mereka.
Wahai wanita calon penghuni surga……
Usahakan setiap malammu untuk memperbanyak sujud kepada-Nya. Tidak sepantaslah seorang wanita yang rindu akan surga-Nya, berperilaku kasar, suka berteriak, pemarah, mudah cemas dan gelisah, suka mengungkit-ungkit kebaikannya dan suka mengeraskan suara tangisnya.
Yang terbaik bagimu adalah kaitkan hatimu kepada Allah dan menyintai-Nya sepenuh hatimu.
Ya Allah… sungguh kami memohon surga kepadaMu, dan kami berlindung kepada-Mu dari api neraka.( fadlandzikra.multiply.com )
Semoga kita semua bisa termasuk dalam golongan istri istri solihah penghuni surga .aminnnnn
Kenikmatan itu adalah Surga. Di dalamnya terdapat bejana-bejana dari emas dan perak, istana yang megah dengan dihiasi beragam permata, dan berbagai macam kenikmatan lainnya yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbetik di hati.
yuk kita pahami wanita seperti apakah yang pantas untuk masuk ke dalam surga ilahi yang hakiki .........
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menggambarkan keutamaan-keutamaan wanita penduduk Surga dalam sabda beliau :
“ … seandainya salah seorang wanita penduduk Surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita Surga yang ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya.” (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu)
Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
Sesungguhnya istri-istri penduduk Surga akan memanggil suami-suami mereka dengan suara yang merdu yang tidak pernah didengarkan oleh seorangpun. Di antara yang didendangkan oleh mereka : “Kami adalah wanita-wanita pilihan yang terbaik. Istri-istri kaum yang termulia. Mereka memandang dengan mata yang menyejukkan.” Dan mereka juga mendendangkan : “Kami adalah wanita-wanita yang kekal, tidak akan mati. Kami adalah wanita-wanita yang aman, tidak akan takut. Kami adalah wanita-wanita yang tinggal, tidak akan pergi.” (Shahih Al Jami’ nomor 1557)
Apakah Ciri-Ciri Wanita Surga
Apakah hanya orang-orang beriman dari kalangan laki-laki dan bidadari-bidadari saja yang menjadi penduduk Surga? Bagaimana dengan istri-istri kaum Mukminin di dunia, wanita-wanita penduduk bumi?
Istri-istri kaum Mukminin yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di Surga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk Surga lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di dunia.
Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli Surga. Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki.
Diantara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah :
1. Bertakwa.
2. Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.
3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.
4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.
5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.
6. Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.
7. Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.
8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.
9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.
10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.
11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.
12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).
13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.
14. Berbakti kepada kedua orang tua.
15. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.
Demikian beberapa ciri-ciri wanita Ahli Surga yang kami sadur dari kitab Majmu’ Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423. Ciri-ciri tersebut bukan merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri wanita Ahli Surga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Ta’ala berfirman :
“ … dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An Nisa’ : 13). ( khabarislami.com )
Sedangkan ciri ciri istri istri penghuni surga adalah....
Nabi Muhammad bersabda yang artinya :
"Ada empat golongan wanita berada di surga dan empat lainnya di neraka.
Beliau lalu menyebutkan empat wanita yang masuk surga;
Pertama, wanita yang mampu menjaga diri,taat kepada Allah dan suaminya,serta wanita yang banyak anaknya.
Kedua,wanita sabar dan menerima pemberian itu sedikit.
Ketiga,wanita yang mempunyai rasa malu ,jika suaminya meninggalkannya pergi dia memelihara diri dan hartanya.Jika suaminya berada dirumah ia dapat mengekang lisannya (untuk tidak menyakiti suaminya).
Keempat,Wanita yang di tinggal mati suaminya beserta anak-anaknya yang masih kecil.
Lalu ia mengekang dirinya demi kepentingan untuk memelihara ,mendidik dan berbuat baik kepada mereka.
Serta ia tidak mau kawin lagi karena takut menyia nyiakan anak-anaknya.
Dari Abdullah bin Abbas r.a, Rasulullah SAW bersabda :
" Maukah kuberitahukan kepada kalian tentang istri-istri kalian yang termasuk penghuni surga ? yaitu perempuan yang mecintai suaminya, mempunyai banyak anak, dan selalu meminta maaf kepada suaminya. Jika ia menyakiti atau disakiti, ia segera mendatangi suaminya dan memegang tangannya, lalu berkata : Demi Allah, aku tidak akan tidur sebelum engkau ridha kepadaku." (HR Al-Nasa'i)
Hadist ini menggambarkan sebagai berikut:
1. Perempuan muslim yang saleh memiliki karakter mencintai suaminya dan selalu menjaga ikatan pernikahannya dengan baik. Dialah perempuan idaman yang perhatiannya kepada suami lebih besar daripada orang lain. Baginya suami dan keutuhan rumah tangga adalah dua kekayaan yang hakiki dan pusaka utama yang tidak tertandingi oleh harta yang berlimpah.
2. Seorang istri yang mencintai suami akan senantiasa memohon maaf kepadanya, baik karena telah menyakiti atau disakiti. Mendatangi suami dan mencium tangannya untuk memohon keridhaannya.
3. Istri yang mencintai suami selalu sungguh-sungguh dalam melayani suaminya dan menaati perintahnya. Bahkan ia mau merendahkan diri dan merasakan berbagai macam kesusahan demi memperoleh ridho Allah SWT.
4. Perempuan yang mencintai suaminya tergerak untuk mengingatkan kelalaian suaminya terhadap kewajiban agama. Menyadarkan dan mendorong suaminya utnuk melaksanakan semua perintah Allah SWT (ikapurbawanti.blogspot.com)
Dan diantara penghuni surga itu juga terdapat istri istri yang salihah yaitu :
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
“Wanita shalihah adl yg taat lagi memelihara diri ketika suami tdk ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka.”
Dalam ayat yg mulia di atas disebutkan di antara sifat wanita shalihah adl taat kepada Allah dan kepada suami dlm perkara yg ma‘ruf6 lagi memelihara diri ketika suami tdk berada di sampingnya.
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa‘di rahimahullah berkata: “Tugas seorang istri adl menunaikan ketaatan kepada Rabb dan taat kepada suami krn itulah Allah berfirman “Wanita shalihah adl yg taat” yakni taat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala “Lagi memelihara diri ketika suami tdk ada.” Yakni taat kepada suami mereka bahkan ketika suami tdk ada dia menjaga suami dgn menjaga diri dan harta suaminya.”
Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadapi permasalahan dgn istri-istri sampai beliau bersumpah tdk akan mencampuri mereka selama sebulan Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan kepada Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
عَسَى رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ يُبْدِلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ مُسْلِمَاتٍ مُؤْمِنَاتٍ قَانِتَاتٍ تآئِبَاتٍ عَابِدَاتٍ سآئِحَاتٍ ثَيِّبَاتٍ وَأَبْكَارًا
“Jika sampai Nabi menceraikan kalian7 mudah-mudahan Tuhan akan memberi ganti kepada dgn istri-istri yg lbh baik daripada kalian muslimat mukminat qanitat taibat ‘abidat saihat dari kalangan janda ataupun gadis.”
Dalam ayat yg mulia di atas disebutkan beberapa sifat istri yg shalihah yaitu:
a. Muslimat: wanita-wanita yg ikhlas tunduk kepada perintah Allah ta‘ala dan perintah Rasul-Nya.
b. Mukminat: wanita-wanita yg membenarkan perintah dan larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala
c. Qanitat: wanita-wanita yg taat
d. Taibat: wanita-wanita yg selalu bertaubat dari dosa-dosa mereka selalu kembali kepada perintah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam walaupun harus meninggalkan apa yg disenangi oleh hawa nafsu mereka.
e. ‘Abidat: wanita-wanita yg banyak melakukan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala .
f. Saihat: wanita-wanita yg berpuasa.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan:
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَو قِيْلَلَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Apabila seorang wanita shalat lima waktu puasa sebulan menjaga kemaluan dan taat kepada suami mk dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dlm surga dari pintu mana saja yg engkau sukai.”
Dari dalil-dalil yg telah disebutkan di atas dapatlah kita simpulkan bahwa sifat istri yg shalihah adalah sebagai berikut:
1. Mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dgn mempersembahkan ibadah hanya kepada-Nya tanpa menyekutukan-Nya dgn sesuatupun.
2. Tunduk kepada perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala terus menerus dlm ketaatan kepada-Nya dgn banyak melakukan ibadah seperti shalat puasa bersedekah dan selainnya. Membenarkan segala perintah dan larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
3. Menjauhi segala perkara yg dilarang dan menjauhi sifat-sifat yg rendah.
4. Selalu kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bertaubat kepada-Nya sehingga lisan senantiasa dipenuhi istighfar dan dzikir kepada-Nya. Sebalik ia jauh dari perkataan yg laghwi tdk bermanfaat dan membawa dosa seperti dusta ghibah namimah dan lainnya.
5. Menaati suami dlm perkara kebaikan bukan dlm bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan melaksanakan hak-hak suami sebaik-baiknya.
6. Menjaga diri ketika suami tdk berada di sisinya. Ia menjaga kehormatan dari tangan yg hendak menyentuh dari mata yg hendak melihat atau dari telinga yg hendak mendengar. Demikian juga menjaga anak-anak rumah dan harta suaminya.
Sifat istri shalihah lain bisa kita rinci berikut ini berdasarkan dalil-dalil yg disebutkan setelahnya:
1. Penuh kasih sayang selalu kembali kepada suami dan mencari maafnya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟ اَلْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا، الَّتِى إِذَا غَضِبَ جَاءَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَوْجِهَا، وَتَقُوْلُ: لاَ أَذُوقُ غَضْمًا حَتَّى تَرْضَى
“Maukah aku beritahukan kepada kalian istri-istri kalian yg menjadi penghuni surga yaitu istri yg penuh kasih sayang banyak anak selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suami marah dia mendatangi suami dan meletakkan tangan pada tangan suami seraya berkata: “Aku tdk dapat tidur sebelum engkau ridha.”
2. Melayani suami seperti menyiapkan makan minum tempat tidur pakaian dan yg semacamnya.
3. Menjaga rahasia-rahasia suami lebih-lebih yg berkenaan dgn hubungan intim antara dia dan suaminya.
Asma’ bintu Yazid radhiallahu ‘anha menceritakan dia pernah berada di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu kaum lelaki dan wanita sedang duduk. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Barangkali ada seorang suami yg menceritakan apa yg diperbuat dgn istri dan barangkali ada seorang istri yg mengabarkan apa yg diperbuat bersama suaminya?” mk mereka semua diam tdk ada yg menjawab. Aku pun menjawab: “Demi Allah! Wahai Rasulullah sesungguh mereka benar-benar melakukan demikian pula mereka .”
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فَلاَ تَفْعَلُوا، فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِثْلُ الشَّيْطَانِ لَقِيَ شَيْطَانَةً فِي طَرِيْقٍ فَغَشِيَهَا وَالنَّاسُ يَنْظُرُوْنَ
“Jangan lagi kalian lakukan krn yg demikian itu seperti syaithan jantan yg bertemu dgn syaitan betina di jalan kemudian digauli sementara manusia menontonnya.” menyatakan ada syawahid yg menjadikan hadits ini shahih atau paling sedikit hasan}
4. Selalu berpenampilan yg bagus dan menarik di hadapan suami sehingga bila suami memandang akan menyenangkannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهَ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهَ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهَ
“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki yaitu istri shalihah yg bila dipandang akan menyenangkan bila diperintah akan mentaati dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya”.
5. Ketika suami sedang berada di rumah ia tdk menyibukkan diri dgn melakukan ibadah sunnah yg dapat menghalangi suami utk istimta‘ dengan seperti puasa terkecuali bila suami mengizinkan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ
“Tidak halal bagi seorang istri berpuasa sementara suami ada kecuali dgn izinnya”.
6. Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami tdk melupakan kebaikan krn Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Diperlihatkan neraka kepadaku ternyata aku dapati kebanyakan penghuni adl kaum wanita yg kufur.” Ada yg berta kepada beliau: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab: “Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri kebaikannya. Seandai salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka setahun penuh kemudian dia melihat darimu sesuatu niscaya dia berkata: “Aku tdk pernah melihat darimu kebaikan sama sekali.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda:
لاَ يَنْظُرُ اللهُ إِلَى امْرَأَةٍ لاَ تَشْكُرُ لِزَوْجِهَا وَهِيَ لاَ تَسْتَغْنِي عَنْهُ
“Allah tdk akan melihat kepada seorang istri yg tdk bersyukur kepada suami padahal dia membutuhkannya.”
7. Bersegera memenuhi ajakan suami utk memenuhi hasrat tdk menolak tanpa alasan yg syar‘i dan tdk menjauhi tempat tidur suami krn ia tahu dan takut terhadap berita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا مِنْ رَجُلٍ يَدْعُو امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَتَأْبَى عَلَيْهِ إِلاَّ كَانَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ سَاخِطًا عَلَيْهَا حَتَّى يَرْضَى عَنْهَا
“Demi Dzat yg jiwaku berada di tangan-Nya tidaklah seorang suami memanggil istri ke tempat tidur lalu si istri menolak melainkan yg di langit murka terhadap hingga sang suami ridha padanya.”
ذَا بَاتَت¡6; الْمَرْأَةُ مُهَاجِرَةً فِرَاشَ زَوْجِهَا لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تَرْجِعَ
“Apabila seorang istri bermalam dlm keadaan meninggalkan tempat tidur suami niscaya para malaikat melaknat sampai ia kembali .
Demikian yg dapat kami sebutkan dari keutamaan dan sifat-sifat istri shalihah mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi taufik kepada kita agar dapat menjadi wanita yg shalihah amin.
1 Atau ia belajar agama namun tdk mengamalkannya
2 Tempat utk bersenang-senang
3 Karena keindahan dan kecantikan secara dzahir atau krn bagus akhlak secara batin atau krn dia senantiasa menyibukkan diri utk taat dan bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
4 Dengan perkara syar‘i atau perkara biasa
5 Mengerjakan apa yg diperintahkan dan melayani
6 Bukan dlm bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala krn tdk ada ketaatan kepada makhluk dlm bermaksiat kepada Al-Khaliq.
7 Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahui bahwasa Nabi-Nya tdk akan menceraikan istri-istri akan tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan kepada ummahatul mukminin tentang kekuasaan-Nya bila sampai Nabi menceraikan mereka Dia akan menggantikan utk beliau istri-istri yg lbh baik daripada mereka dlm rangka menakuti-nakuti mereka.
Ini merupakan pengabaran tentang qudrah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan ancaman utk menakut-nakuti istri-istri Nabi bukan berarti ada orang yg lbh baik daripada shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bukan berarti istri-istri beliau tdk baik bahkan mereka adl sebaik-baik wanita. Al-Qurthubi rahimahullah berkata: “Permasalahan ini dibawa kepada pendapat yg mengatakan bahwa penggantian istri dlm ayat ini merupakan janji dari Allah Subhanahu wa Ta’ala utk Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam seandai beliau menceraikan mereka di dunia Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menikahkan beliau di akhirat dgn wanita-wanita yg lbh baik daripada mereka.
Sumber: www.asysyariah.com
Jika seorang wanita yang shalihah masuk surga namun suaminya tidak masuk surga, apakah ia akan menikah dengan ‘bidadara’?
Jawab:
Untuk menjawab pertanyaan di atas, saya akan nukilkan fatwa salah seorang ulama terkemuka di zaman ini, Syaikh al-’Utsaymīn.
Syaikh Muhammad al-’Utsaymīn pernah ditanya, “Jika seorang wanita dari kalangan ahli surga belum pernah menikah di dunia, atau ia menikah namun suaminya tidak masuk surga, maka siapakah yang akan bersama wanita itu (di surga)?”
Beliau menjawab, “Jawaban atas pertanyaan ini dapat diambil dari keumuman firman Allah Ta’ālā:
وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ نُزُلاً مِّنْ غَفُورٍ رَّحِيم
“Dan bagi kamu di dalamnya (akhirat) apa yang kamu inginkan dan bagi kamu (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Rabb yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Fushshilat [41]: 31-32
Juga dari (keumuman) firman Allah Ta’ālā:
وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الْأَنفُسُ وَتَلَذُّ الْأَعْيُنُ وَأَنتُمْ فِيهَا خَالِد
“Dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya.” (QS. Az-Zukhruf [43]: 71)
Jika seorang wanita termasuk ahli surga dan ia belum pernah menikah (di dunia), atau ternyata suaminya (di dunia) tidak termasuk ahli surga, maka apabila wanita itu memasuki surga niscaya ia akan mendapati bahwa di surga ada pria-pria yang juga belum menikah (di dunia), yang mana pria-pria tersebut memiliki istri-istri dari kalangan bidadari dan wanita-wanita dunia—jika mereka menghendaki dan jiwa mereka menginginkan hal itu. Maka begitu pula yang kita katakan terkait dengan wanita tadi—(yaitu) apabila ia belum memiliki suami (di dunia) atau ia memiliki suami di dunia namun suaminya tidak masuk surga bersamanya—bahwa apabila ia ingin menikah maka ia pasti akan mendapatkan apa yang ia inginkan tersebut, berdasarkan keumuman ayat-ayat di atas. Pada saat ini saya belum mendapati nash yang khusus dalam permasalahan ini, dan ilmu adalah milik Allah Ta’ālā.” [Fatāwa al-'Aqīdah, hal. 312]
Dalam kesempatan lain beliau berkata, “Termasuk hal yang umum diketahui bahwa pernikahan termasuk perkara yang paling diinginkan oleh jiwa, dan hal ini terealisir bagi penduduk surga, baik laki-laki maupun wanita.”
Beliau juga berkata, “Hanyalah disebutkan istri-istri bagi para lelaki, sebab lelaki adalah pihak yang mencari dan menginginkan wanita. Karena itulah hanya disebutkan istri-istri bagi para lelaki di surga dan tidak disebutkan suami-suami bagi para wanita. Namun hal ini bukan berarti para wanita tersebut tidak memiliki suami (di surga), bahkan wanita-wanita tersebut memiliki suami-suami dari kalangan anak Adam.” [Fatāwa al-'Aqīdah, hal. 313](tanya syariah wordpress.com )
Nasehat nasehat untuk wanita calon penghuni surga :
Wahai wanita para calon penghuni surga……..
Ketahuilah, kedudukanmu lebih utama daripada bidadari.
Sebab, bidadari tidak pernah merasa lelah, tidak dibebani kewajiban berupa ketaatan, peribadatan, muamalah, perintah dan larangan. Kepadamu diwajibkan ketaatan kepada Tuhanmu dan kepada suamimu serta mendidik anak2mu dan mengurus rumah tanggamu.
Ketahuilah ….
meskipun di dunia kau mungkin kerap kali dihinggapi rasa lelah, kesusahan, kegelisahan mengurus buah hati kita, atau barangkali perasaan sakit ketika engkau berjuang melahirkan mereka. Namun percayalah perasaan itu semua akan hilang saat engkau mendapat ijin dari-Nya untuk tinggal didalam surga-Nya.
Wahai wanita calon penghuni surga …..
jika engkau benar2 merindukan surga-Nya, Hendaklah engkau rajin berpuasa, bersikap tegar, gemar beribadah, perbanyaklah mohon ampunan dari Nya , bersabarlah serta taatlah kepada Tuhanmu dan kepada suamimu,Jalankan kewajiban-kewajibanmu dalam mengasuh dan mendidik anak2mu, bimbing saudara2mu, nasehati teman2mu, jaga hak tetanggamu, Yang tidak boleh kau lupakan adalah sayangi kedua orang tuamu, karena merekalah kau menjadi ada, tundukkan pandanganmu saat berhadapan dengan mereka, dan jangan sekali2 kau tinggikan suaramu ketika berbicara dengan mereka.
Wahai wanita calon penghuni surga……
Usahakan setiap malammu untuk memperbanyak sujud kepada-Nya. Tidak sepantaslah seorang wanita yang rindu akan surga-Nya, berperilaku kasar, suka berteriak, pemarah, mudah cemas dan gelisah, suka mengungkit-ungkit kebaikannya dan suka mengeraskan suara tangisnya.
Yang terbaik bagimu adalah kaitkan hatimu kepada Allah dan menyintai-Nya sepenuh hatimu.
Ya Allah… sungguh kami memohon surga kepadaMu, dan kami berlindung kepada-Mu dari api neraka.( fadlandzikra.multiply.com )
Semoga kita semua bisa termasuk dalam golongan istri istri solihah penghuni surga .aminnnnn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar